shoutmix


ShoutMix chat widget

Kamis, 09 September 2010

resensi novel

judul novel : lost in love
penulis :Rahmania Arunita
penerbit : andai krida nusantara
tebal : 274 halaman
harga : Rp. 49.500


Kota Paris adalah kota yang sangat indah dan penuh dengan keeksotikan.Mulai dari kebudayannya, dan juga tempat-tempat yang sudah di kenal di seluruh pelosok dunia, contohnya seperti, menara Eiffel. Kota paris juga di sebut sebagai kota fashion dan bahkan ada orang yang menyebutkan bahwa Paris adalah kota yang penuh dengan cinta dan keromantisan. Inilah yang mendasari Rachmania Arunita, sang penulis novel “ Eiffel I’m In love” dan “Lost In Love” ini membuat novel yang berlatar di kota Paris. Kedua novel yang di tulis oleh Racmania Arunita ini cukup sukses dan bahkan kedua novelnya sudah di jadikan film.

Racmania Arunita yang sejak dulu tinggal di Paris bersama orang tuanya sengaja membuat novel kisah cinta remaja yang berlatar di kota Paris agar para pembaca dapat membayangkan bagaimana indahnya kota Paris. Novel “Lost In Love” ini merupakan novel terusan dari novel “Eiffel I’m In Love” yang menceritakan tentang kehidupan cinta remaja antara Adit dan Tita. Awalnya Adit dan Tita tidak saling menyukai, tetapi pada akhirnya, lama-kelamaan mereka saling jatuh cinta dan Adit menyatakan cinta kepada Tita di depan Menara Eiffel, menara yang terkenal di kota Paris.

Novel “Lost In Love” ini juga tidak kalah menariknya dengan novel pertama Rachmania Arunita yang berjudul “Eiffel I’m In Love.” Novel “Lost In Love” menceritakan tentang perjalanan cinta Tita yang sangat berliku, yang asalnya hubungan mereka Backstreet dan pada akhirnya hubungan mereka direstui oleh kedua orang tua mereka. Di dalam novel ini diceritakan bahwa ada orang ketiga yang dekat dengan Tita yaitu Alex, Alex adalah orang yang telah membantu Tita di saat Tita tersesat di kota Paris. Pada saat itu Tita pergi dari keluarganya dan juga pergi dari Adit, Tita pergi dari mereka semua karena Tita menganggap bahwa mereka tidak peduli dengan Tita, mereka hanya memikirkan kepentingnnya sendiri. Pada saat Tita merasa sendiri di kota Paris, ternyata muncullah sesosok pria yang bernama Alex. Selama Tita sendiri, Alex yang menemani Tita dan Alex juga yang telah memberikan banyak nasihat tentang arti cinta dan pengalaman yang menyenangkan. Selama bersama Alex, Tita melakukan banyak cobaan dan petualangan di kota Paris. Ternyata, setelah Alex mengembalikan Tita pulang kepada keluarganya, Alex ternyata adalah sahabat Adit. Namun, persahabatan mereka kini rusak karena Alex telah merebut pacar Adit yang bernama Intan.

Namun pada akhirnya persahabatan mereka menjadi membaik dan juga hubungna Adit dan Tita direstui oleh kedua orang tua mereka hingga akhirnya, pada lima tahun kemudian, mereka menikah dan hidup bahagia bersama.

Novel “Lost In Love” ini merupakan novel yang best seler. Dan hingga akhirnya novel ini di jadikan sebagai film. Keunikan dari novel ini adalah, adanya lintas budaya antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Paris. Yang paling menonjol adalah dengan penggunaan bahasa. Novel ini menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Indonesai, Perancis dan Inggris. Rachmania Arunita yang sudah lama tinggal di kota Paris sangat pandai memilih bahasa Perancis yang di gunakan di novel ini. Bahasa Perancis yang digunakannya adalah sperti kalimat “Merci” yang artinya terima kasih, “bonjour” yang artinya selamt siang, dan juga masih banyak lagi penggunaan bahasa Perancis yang lainnya

Di sini saya akan sedikit membandingkan antara novel “Lost In Love” dengan filmnya. Menurut saya, akan lebih baik jika kita membaca novelnya dan juga menonton filmnya. Tetapi menurut saya, setelah saya membaca dan menonton filmnya, ada sedikit perbedaan di anatara keduanya, yaitu ada beberapa alur cerita yang dipotong, dan juga ada beberpa latar yang di rubah. Menurut saya, lebih asik membaca bukunya di bandingkan menonton film nya, karena jika mebaca novelnya, kita dituntut untuk mengkayal dan membayangkan apa yang sedang kita baca. Jika kita membaca novelnya, kita seolah-olah sedang berada dan berpetualang di kota Paris dan kita seolah-oleh menjadi tokoh Tita. Namun tidak ada salahnya jika kita juga menonton filmnya juga, agar dapat memperjelas gambaran-gambaran yang ada di kota paris yang jika kita membacanya kita hanya membayangkannya saja. Tetapi jika kita menonton filmnya, kita bisa melihatnya secara visual.

Cerita Novel “Lost In Love” sangat menarik, lucu, menghibur dan bahkan membuat kita tertawa karena tingkah laku Tita yang terkadang ceroboh dan kekanak-kanakan. Jika kita membaca novel ini, kita juga secara tidak langsung, kita dapat mengetahui bahasa Perancis dan kita juga secara tidak langsung, kita telah belajar bahasa Perancis dari novel ini, karena setiap ada penggunaan bahasa Perancis, Rachmania Arunita menampilkan pengertianya atau artinya dalam bahasa Indonesia. Maka, novel ini dapat menghibur sekaligus dapat mendidik.

Cover novel ini juga sangat menarik, dengan cover yang berlatar kota Paris dan juga ada gambar para pemeran film “Lost In Love” yang sedang berdiri di suatu sudut jalan di kota Paris. Para pemain film “Lost In Love,” ini bernama Pevita Pearce (Tita), Richard Kevin (Adit) dan Arifin Putra (Alex).
Novel “Lost In Love” ini bagusnya kamu baca. Meskipun novel ini menceritakan tentang kisah cinta remaja, namun tidak ada salahnya jika orang tua juga membaca novel ini. Jadi novel ini bisa di baca oleh semua kalangan karena ceritanya yang ringan dan juga menghibur siapa saja yang telah membaca novel ini. Dan saya juga memberikan acungn jempol kepada penulis novel ini. Mekipun di usianya yang masih sangat muda, Rachmania Arunia mampu menulis novel yang alur ceritanya menarik dan juga bahkan hingga novelnya di jadikan film. Saya salut kepada Racmania Arunita, kerena di Indonesia masih jarang ada penulis yang masih muda tetapi hasil karyanya bisa di acungkan jempol.

Namun jujur buat saya pencinta film, saya lebih mendapat kesan saat menonton filmnya. Tentu saja kecakapan para pemain dan keindahan visual yang disajikan lebih membuat saya terbawa ke dalam suasana. Ditambah lagi alunan backsound yang mengiringi tiap-tiap adegan membuat saya serasa sebagai salah satu tokoh di dalam film tersebut. Tetapi saya tetap menganjurkan kamu semua untuk membaca bukunya dulu. Percaya deh....!